IDENTIFIKASI
PENGEMBANGAN OLAHRAGA PARIWASATA DI DESA PANJI ANOM KECAMATAN SUKASada buleleng
Syarif Hidayat1, Wasti Danardani2,
Ketut Chandra Adinata Kusuma 3
Prodi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FOK Undiksha¹, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FOK
Undiksha², Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FOK Undiksha³
Email: syarif.hidayat@undiksha.ac.id
ABSTRACT
Tourism sports nowadays
have started to get attention from tourism business actors. Buleleng Regency as
one of the regencies in Bali Province has a superiority in developing tourism
businesses. one of them is by developing an alternative tourism business,
namely the sports tourism sector. Buleleng Regency has natural resources,
culture and a strong community structure to develop sports tourism based on
local wisdom.
The development of
tourism sports cannot be separated from the support from all parties, one of
which is universities through research. The fact is that currently there is
still minimal research conducted for the development of sports tourism. This
research is planned to be implemented for one year of funding. The purpose of
this research in this year is that researchers try to reveal in real terms the
conditions for the preparation and development of tourism sports in Panji Anom
Village, Sukasada District, Buleleng Regency, Bali, focusing on research on
natural conditions, local culture, and the support of village government
officials in the development of tourism sports. The method used in this
research is a development research method with a qualitative approach. The
results of this research are the realization of a description of the potential
for the development of sports tourism in the research location, namely Panji
Anom Village, Sukasada Buleleng District.
Keywords: Development,
Buleleng tourism, Sports Industry
ABSTRAK
Olahraga
pariwisata dewasa ini sudah mulai mendapatkan perhatian dari pelaku usaha pariwisata. Kabupaten
Buleleng sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bali mempunyai unggulan dalam
pengembangan usaha pariwisata. salah satunya dengan mengembangkan
alternatif bisnis pariwisata yaitu bidang
olahraga pariwisata. Kabupaten Buleleng mempunyai sumber daya alam, budaya dan
tatanan masyarakat yang kuat untuk dikembangkan olahraga pariwisata berbasis
kearifan lokal.
Perkembangan
olahraga pariwisata tidak terlepas dari adanya dukungan dari semua pihak salah
satunya perguruan tinggi melalui penelitian.
Kenyataan saat ini masih minim adanya penelitian yang dilakukan untuk
pengembangan olahraga pariwisata. penelitian ini direncanakan dilaksanakan satu
tahun pendanaan. Tujuan dari penelitian ini pada tahun adalah peneliti mencoba mengungkap secara
riil tentang kondisi penyiapan dan pengembangan olahraga pariwisata di Desa
Panji Anom Kecamatan Sukasada Kabupaten
Buleleng Bali, fokus penelitian pada kondisi alam, budaya lokal, dan dukungan
aparat pemerintahan desa dalam pengembangan olahraga pariwisata. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan dengan
pendekatan kualitatif. Hasil peneltian ini adalah terwujudnya gambaran tentang
potensi pengembangan olahraga pariwisata di lokasi penelitian yaitu Desa Panji
Anom Kecamatan Sukasada Buleleng.
Kata kunci:
Pengembangan, pariwisata Buleleng, Industri
Olahraga
1.
Pendahuluan
Olahraga saat ini menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang melakukan
aktivitas olahraga baik untuk prestasi, kesehatan, maupun rekreasi. Olahraga mampu mempengaruhi perkembangan
peradaban manusia modern. Olahraga telah menjadi gaya hidup bagi hampir semua
orang dan mampu mempengaruhi perekonomian di wilayah tersebut, bisnis olahrga
merupakan usaha yang sangat potensial,
sehingga pengembangan ilmu keolahragaan harus terus dilakukan demi
mengikuti perkembangan kebutuhan manusia modern. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, keolahragaan adalah segala aspek
yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan,
pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. Sejalan dengan hal
tersebut, maka bidang keolahragaan harus terus dikembangkan demi kemajuan
bangsa. Setiap Negara saat ini terus menggali
potensinya untuk bisa mendatangkan wisatawan. Kepariwisataan berfungsi memenuhi
kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan
perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat (Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Pasal 3).
Perkembangan
yang cukup menarik adalah semakin tumbuhnya wisatawan dengan minat khusus.
Menurut Mutohir (2013) potensi
kekayaan alam dan budaya dapat dikembangkan menjadi olahraga rekreasi dan komoditi pariwisata
rekreasi di Indonesia antara lain: wisata bisnis, wisata
pantai, wisata budaya, wisata pesiar, wisata alam, wisata olahraga.
Perkembangan wisatawan minat khusus olahraga dalam arti wisatawan melakukan
aktivitas jasmani bukan hanya menikmati kegiatan olahraga mulai meningkat,
wisatawan yang memilih aktivitas wisata seperti ini sering dikelompokkan dalam
wisatawan dengan minat khusus.
Desa Panji Anom Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng,
merupakan salah satu desa yang memiliki visi dan misi yang akan mengembangkan
dan meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan alam dan budaya melalui
kegiatan wisata. Potensi wilayah dan potensi masyarakat desa ini harus
dioptimalkan untuk peningkatan perekonomian setempat. Untuk mewujudkan visi dan
misi tersebut, maka perlu terobosan salah satunya melalui penelitian.
Penelitian ini merupakan awal untuk mendapatkan data dalam usaha menjadikan
Desa Panji Anom mempunyai unggulan pariwisata olahraga di Kabupaten Buleleng.
2.
Metode
Penelitian ini adalah
penelitian pengembangan dari Borg & Gall (2001). Pada tahap penelitian ini
dilakukan analisis kebutuhan dengan identifikasi potensi yang ada di lokasi
penelitian, dengan alur sebagai berikut.
3.
Hasil
dan Pembahasan
Sumber Data |
Data yang
dikumpulkan |
Metode |
Hasil dan Pembahasan |
Dinas Pariwisata
Kabupaten Buleleng. |
1.
Regulasi pariwisata dan pramuwisata. 2.
Ketentuan pengembangan sport tourism pramuwisata khusus. 3.
Usaha
Dinas Pariwisata dalam usaha mengembangkan sport tourism dan pramuwisata. 4. Lembaga
atau organisasi yang menaungi sport
tourism. |
1.
Dokumen. 2.
Studi litertur |
Wilayah
laut dengan bentangan pantai sepanjang 144 km dan pegunungan yang membentang
dari ujung timur sampai ujung barat secara geografis terletak pada posisi
8003’40” - 8023’00” lintang selatan dan 114025’55” – 145027’28” bujur timur,
sehingga hal ini mempunyai potensi alam dan budaya yang berbeda dengan daerah
lain di Provinsi Bali yang mendukung dikembangkan sport tourism berlandaskan
kearifan lokal. 1.
Dapat disampaikan bahwa regulasi yang
digunakan dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng adalah UU RI No 5 Tahun 2009, Peraturan daerah
Provinsi Bali nomor 5 tahun 2008, Peraturan daerah Povinsi Provinsi Bali
nomor 2 tahun 2012, Renstra Pengembangan Kepariwisataan di Buleleng. 2.
Dapat disampiakan bahwa pemerintah Kabupaten
Buleleng melalui Dinas Pariwisata telah melakukan pembinaan untuk
pengembangan SDM dan juga melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar
negeri. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng mengacu pada RENSTRA
pengembangan wisata Buleleng, tidak terkecuali dalam pengembangan sport
tourism. 3.
Dapat disampaikan bahwa lembaga yang
membidangi pengembangan sport tourism di kabuapten buleleng belum optimal,
masih bersifat individu atau kelompok yang tergabung dalam perusahaan atau
POKDAWIS. 4.
Data tentang organisasi yang membidangi
membidangi sport tourism yang ada di Buleleng baru sebatas wisata tirta
sedangkan olahraga yang dilaksanakan di pegunungan baru ada di POKDARWIS yang
ada dibeberapa Desa di wilayah Kabupaten Buleleng. |
Pemerintah
Desa |
1.
Data Peta Wilayah. 2.
Usaha yang dilakukan dalam mengembangkan sport tourism. 3.
Visi, misi, dan tujuan desa. 4.
Rencana Pembangunan desa 5.
Data Potensi Budaya lokal |
1.
Dokumen. 2.
Studi litertur |
1.
Tersedia di dalam profil desa. Data wilayah
ini ditampilkan di kantor desa maupun di web desa panji anom . 2.
Sudah dilakukan dengan terbentuk Pokdrwis
Puncak landep. Pokdarwis di bina oleh Dinas Pariwisata Buleleng 3.
Tersedia di kantor desa dan web desa panji
anom 4.
Tersedia dalam rencana strategis desa panji
anom 5.
Tersedia di profil desa panji anom |
Tokoh
Masyarakat . |
1.
Keunggulan kearifan lokal Buleleng. 2.
Tantangan mempertahankan kearifan lokal
Buleleng. 3.
Hubungan pariwisata dan kearifan lokal
Buleleng. 4.
Potensi alam Buleleng.. 5.
Dukungan masyarakat dalam pengembangan sport tourism. |
1.
Dokumen. 2.
Wawancara |
1.
Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit
yang membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara merupakan
dataran rendah, di Kabupaten Buleleng juga terdapat gunung berapi dan tidak
berapi. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Tapak dengan tinggi 1903 meter
yang berada di Kecamatan Sukasada sementara yang paling rendah adalah Gunung
Jae dengan tinggi 222 meter berada di wilayah Kecamatan Gerokgak. Kabupaten
Buleleng juga terdapat dua buah danau yaitu Danau Tamblingan seluas 110
hektar berada di Kecamatan Banjar, sedangkan Danau Buyan seluas 360 hektar
terletak di Kecamatan Sukasada. Menyatunya ataupun relatif dekatnya antara
wilayah pegunungan dengan pantai memberikan makna tersendiri bagi Kabupaten
Buleleng dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Kondisi yang
khas ini menjadikan topografi wilayah Kabupaten Buleleng sering disebut
Nyegara Gunung. 2.
Tantangan yang akan ditemui adalah mulainya generasi muda
mengikuti budaya luar yang di bawa wisatawan dan kemajuan media informasi
saat ini. 3.
Potensi yang besar untuk di padukan untuk
menjadi daya tarik khusus 4.
Kehidupan serta budaya masyarakat local
sebagai modal utama dalam pengembangan bisnis pariwisata yang berlandaskan
kearifan lokal. bahwa selama ini potensi tersebut belum optimal dikelola
untuk mendukung pelaksanaan aktivitas olahraga trekking di wilayah
pengembangan. 5.
Sangat mengharapkan adanya pengembangan
destinasi baru di Desa Panji Anom |
Kondisi
alam. |
1.Sungai. 2.Air
terjun. 3.Perbukitan.
4.Danau. 5.Hutan
|
1.
Dokumen. 2.
Survey lapangan. |
1.
Sungai dan air terjun debit air tergantung
musim. 2.
Terdapat hutan dan perbukitan yang menyatu
dengan nama puncak landep. Potensi ini termasuk hutan Negara yang pengelolaan
diserahkan ke desa |
4.Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa
a. Alam dan budaya di
Kabupten Buleleng memiliki potensi untuk pengembangan sport tourism berbasis
kearifan local.
b. Pemerintah Kabupaten
Buleleng sangat mendukung upaya pengembangan tersebut dengan menerbitkan
regulasi berupa peraturan daerah, mendorong pembentukan Pokdarwis.
c. Desa Panji Anom salah
satu desa yang memiliki potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata yaitu sport
tourism yaitu trekking.
d. Pokdarwis sudah ada tetapi perlu pendampingan
untuk mengelola potensi ini.
e. Masyarakat mendukung
upaya menjadikan desa Panji Anom untuk menjadi daerah tujuan wisata trekking.
DAFTAR PUSTAKA
Choi,Soojin.,Leht, Xinran Y.,Morrison,AlastairM.,andJang,SooCheong
(Shawn).,(2012). Structure of Travel
Planning Processesand Information Use Patterns.Journal
of Travel Research.51(1) 26–40. SAGE PublicationsReprints and
permission:sagepub.com/journalsPermissions.nav. DOI: 10.1177/0047287510394191. http://jtr.sagepub.com.
Hidayat, Syarif (2009) Guide for Sport Tourism. Prosidding
Internasional Conference on Sport. UNY
http://panjianom-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/1
diakses tanggl 17/2/2020
Loukaitou-Sideris,Anastasia.andSoureli, Konstantina. (2012) Cultural
Tourism as an EconomicDevelopment Strategy for EthnicNeighborhoods Economic
Development Quarterly.26(1) 50–72. Reprints and
permission:sagepub.com/journalsPermissions.nav. DOI: 10.1177/0891242411422902.
http://edq.sagepub.com
North/South Inter Parliamentary Association. (2014). Sport
tourism. Joint Ralse/L&RS paper-1of 2014.
Pemerintah Republik
Indonesia. (2005). Undang-undang no 3
tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
nasional. Jakarta: Biro Humas dan Hukun Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia.
Pemerintah
Republik Indonesia. (2009). Undang-undang
no 10 tahun 2009. tentang kepariwisataan Indonesia. Jakarta: Biro Humas dan
Hukun Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
Peraturan Daerah
Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pramuwisata,
Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 5 – Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Bali Nomor 3.
Rachel, Ryan (2012). Effects
of Ecotourism and Adventure Tourism in the Santa Cruz Province, Argentina (An Undergraduate Thesis). Retrived https://dspace.carthage.edu/bitstream/handle/123456789/311.
Rajmund, Tomik. (2013).
Active sport tourism a survey of student
of tourism and recreation. Journal of Tourism, Recreation & Sport
Management, 1(2013), 13-17
Ridwan, Mohammad.
(2012). Perencanaan dan pengembangan
pariwisata. Medan: Sofmedia.
Rodrigues,Aurea.,Kastenholz,
Elisabeth.,dan Rodrigues, Apolo´
nia.(2010). Hiking As A Wellness Activity An Exploratory Study OfHiking
Tourists In Portugal. Journal of Vacation Marketing16(4) 331–343.Reprints and
permission:sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav.DOI: 0.1177/1356766710380886.jvm.sagepub.com
Suyitno,
Bambang. (2013). Kebijakan pembangunan
destinasi pariwisata. Yogyakarta:
Gava Media.
Singsomboon,
Termsak. (2013). Tourism promotion and
the use of lokal wisdom through creative tourism process. International Journal
of Business Tourism and Applied Science, 2(2), 32-37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar